Sayang? :-)
3 tahun lalu kita mulai belajar artinya bagaimana me-manage waktu.
3 tahun lalu kita tahu artinya sakit.
3 tahun lalu kita tahu bagaimana guru yang profesional.
3 tahun lalu kita tahu bagaiman mereka yang kampungan [!]
3 tahun lalu kita belajar bagaimana menjaga.
3 tahun lalu kita merasakan sendiri.
3 tahun lalu kita tahu artinya jauh.
Dan 3 tahun lalu juga kita mulai tahu arti rindu sesungguhnya.
Begitu banyak pelajaran yang kita dapat.
Semua kita ikuti seiring pergerakan angin.
Hingga akhirnya kita berhasil memperkenalkan siapa kita pada mereka #
Mengikuti angin yang mulai bertambah banyak.
Mengikuti alam cerita yang sudah dilukiskan oleh-Nya.
Kita mulai dewasa.
Tapi, sayang? :-)
Seolah rasanya tak ingin dewasa dengan pergerakan angin sekarang.
Aku merasakan hal-hal baru.
Dan entah kenapa, hal itu mendenyutkan saraf tulang-belulangku.
Sayang? :-)
Hal-hal itu, ketika nantinya aku terbiasa.
Tak satupun hasil perjuangan yang tercipta bernilai.
Namun, meskipun angin bergerak kembali ke masa itu.
Itu untuk cerita mereka yang baru.
Bukan kita #
Aku tak pinta seperti dulu.
Bahkan kita pun tidak mungkin bisa menjadi seperti dulu.
Cukup, tolong jangan hilangkan apapun yang indah-indah itu {}
3 tahun lalu kita mulai belajar artinya bagaimana me-manage waktu.
3 tahun lalu kita tahu artinya sakit.
Sakit sekali [!]3 tahun lalu kita tahu bagaimana teman yang benar-benar teman.
3 tahun lalu kita tahu bagaimana guru yang profesional.
3 tahun lalu kita tahu bagaiman mereka yang kampungan [!]
3 tahun lalu kita belajar bagaimana menjaga.
3 tahun lalu kita merasakan sendiri.
3 tahun lalu kita tahu artinya jauh.
Dan 3 tahun lalu juga kita mulai tahu arti rindu sesungguhnya.
Begitu banyak pelajaran yang kita dapat.
Semua kita ikuti seiring pergerakan angin.
Hingga akhirnya kita berhasil memperkenalkan siapa kita pada mereka #
Kita berhasil bersama.Kini, kita tetap mengikuti pergerakan angin yang membawa kita.
Mengikuti angin yang mulai bertambah banyak.
Mengikuti alam cerita yang sudah dilukiskan oleh-Nya.
Kita mulai dewasa.
Tapi, sayang? :-)
Seolah rasanya tak ingin dewasa dengan pergerakan angin sekarang.
Aku merasakan hal-hal baru.
Dan entah kenapa, hal itu mendenyutkan saraf tulang-belulangku.
Sayang? :-)
Hal-hal itu, ketika nantinya aku terbiasa.
Tak satupun hasil perjuangan yang tercipta bernilai.
Jadi untuk apa waktu 10.000 jam lebih yang dilewati?Kita memang harus selalu mengikuti pergerakan angin.
Namun, meskipun angin bergerak kembali ke masa itu.
Itu untuk cerita mereka yang baru.
Bukan kita #
Aku tak pinta seperti dulu.
Bahkan kita pun tidak mungkin bisa menjadi seperti dulu.
Cukup, tolong jangan hilangkan apapun yang indah-indah itu {}